- Back to Home »
- Mengenal Dakwah Muhammadiyah
Posted by : Unknown
Minggu, 04 Mei 2014
Ahad, 4 Mei 2014
Seperti biasa, setiap Ahad jam 09.00 pagi PDNA Kota Malang menyelenggarakan
Kuliah Dakwah Islam (KDI). Pagi ini tema yang dibahas Fiqih Dakwah Praktis yang
akan disampaikan oleh Ustadz Sholeh Subagja, S.Pd.I, M.Pd.I. Bagaimana kisah
KDI pagi ini?Pagi ini kulangkahkan kaki
meninggalkan rumah. Sedikit berat memang karena ada suatu hal. Lagipula saya
tak pernah tahu siapa itu Ustadz Sholeh dan bagaimana cara menyampaikannya. Sejam
kemudian tibalah saya di masjid Imam Bukhari PDM Kota Malang. Memasuki masjid,
sudah berjajar rapi santri KDI. Saya segera duduk karena ternyata materi sudah
dimulai. Wah sudah tertinggal 15 menit ini. Saya keluarkan catatan dan mulai
mencatat. Begini isinya...
Penyampaian
Materi:
Dakwah
secara bahasa artinya menyeru. Fiqih artinya pemahaman. Jadi fiqih dakwah
adalah sebuah pemahaman terhadap hal-hal yang berhubungan dengan dakwah. Hukum
dakwah Islam adalah wajib ‘ain (dakwah untuk menyelamatkan diri dan keluarga
yang terdapat dalam QS. At-Tahrim:6) dan wajib kifayah (dakwah kepada umum yang
sifatnya sesuai kapasitas). Hukum dakwah Islam terdapat pada QS. Al-Ma’idah: 67
dan QS.An-Nahl:125. Pada QS.An-Nahl:125 dijelaskan bahwa berdakwah dengan hikmah.
Hikmah artinya bijaksana, yaitu seorang da’i memahami mad’u (objek dakwah)
sehingga kebutuhan mad’u terpenuhi, tepat sasaran, dan sesuai kondisi. Sumber
dakwah antara lain Al-Qur’an, Sunnah, Jejak sahabat, para ulama, dan
pengalaman.
Dinamika dakwah Muhammadiyah terdiri
dari karakteristik mad’u, misi dakwah Muhammadiyah, strategi dakwah
Muhammadiyah, dan tantangan dakwah Muhammadiyah. Karakteristik mad’u ada dua
yaitu umat ijabi (umat Islam) dan umat dakwah (umat non Islam). Umat ijabi merupakan
umat yang wajib diseru dengan cara purifikasi. Misi dakwah Muhammadiyah adalah
dinamisasi dan purifikasi. Strategi dakwah Muhammadiyah yaitu dinamis
(fleksibel dengan cara melihat kodisinya), kreatif (tidak monoton, banyak cara,
banyak ide), dan inovatif (merespon hal-hal yang baru). Tantangan dakwah Muhammadiyah
terdiri dari internal dan eksternal. Internal yaitu kualitas dan kompetensi
kader, militansi, dan pudarnya keikhlasan. Eksternal terdiri dari ormas Islam
dan non muslim (Kristensasi, Orientalis, Kolonialis). Tantangan yang lain
adalah faham liberalisme.
Sesi Tanya
Jawab:
Orang pinter/cerdas
adalah orang yang ketika membaca buku tidak langsung mengikuti isi buku tetapi
bisa membandingkan dengan yang lain. Jadi jika menerima ataupun menolak isi buku dengan
argumentasi yang jelas sehingga tidak mudah terpengaruh dengan isi buku. Orang
yang tidak tersentuh dengan Al-Qur’an maka hatinya mati. Liberalisasi dalam
pemikiran itu boleh yaitu pada tataran wacana tetapi tidak boleh liberalisasi
secara aplikatif. Dahulukan untuk mengikuti petunjuk Allah yang terdapat dalam
Al-Qur’an daripada mengikuti petunjuk orang. Sumber ajaran Islam itu Al-Qur’an
dan Sunnah. Metode untuk menetapkan hukum ada ijma’ dan qiyas. Khilafah tidak
pas jika diterapkan sekarang. Khilafah jaman Abu Bakar sd Ali ditetapkan atas
dasar forum musyawarah. Kalau khilafah jaman Bani Umayyah dan Abbasiyah sudah
seperti kerajaan yang turun temurun. Relasi antara agama dan negara yaitu negara
mengatur agama, theokrasi (agama mengatur negara) dan sekuler (memisahkan
antara agama dan negara). Jadi dahulukan tuntunan Allah kemudian tuntunan Nabi.
Selesai mencatat maka berakhir
pula KDI pagi ini. Saya mendapat pengetahuan yang baru, menjawab beberapa
pertanyaan yang sempat tersimpan dalam memori, dan penyampaian materinya juga
bagus. Wah rasanya tidak rugi telah datang ke KDI pagi ini. Datang dengan wajah
sendu dan tak bersemangat namun berakhir dengan wajah sumringah dan semangat.
Benar-benar mendapat pencerahan ini. Satu hal yang pasti, saya telah mendapat
bukti (lagi) “ekspektasi berlebihan adalah awal dari kekecewaan” nah sebaliknya
“ekspektasi yang biasa saja biasanya berakhir dengan hal-hal yang luar biasa,
kejutan yang indah” ^_^