- Back to Home »
- Penyebab dan Cara Mengatasi Kecelakaan Kereta Api di Indonesia
Posted by : Unknown
Jumat, 11 April 2014
Penyebab dan Cara Mengatasi
Kecelakaan Kereta Api di Indonesia
Oleh: Innany Mukhlishina
Abstrak: Kereta api
merupakan salah satu transportasi di dunia. Sebagai alat transportasi, kereta
api banyak digunakan oleh masyarakat di Indonesia. Tingginya minat masyarakat
menggunakan kereta api menyebabkan rawan kecelakaan. Kecelakaan kereta api di
Indonesia disebabkan oleh kedisiplinan pengguna jalan, tidak adanya palang
pintu di beberapa lintasan kereta api, dan adanya kelalaian masinis. Kecelakaan
kereta api di Indonesia dapat diatasi dengan cara penggunaan ATP, menumbuhkan kesadaran penguna jalan terkait
kedisiplinan dalam berkendara, adanya aksi nyata dari para penegak hukum untuk
memberikan sanksi kepada pengguna jalan yang melanggar, pemasangan palang pintu
dan penyediaan penjaga perlintasan kereta api
Kata Kunci: kereta api, kecelakaan,
penyebab, cara mengatasi
Kereta api melintasi rel di Indonesia setiap hari.
Kereta api memiliki peranan penting sebagai alat transportasi di Indonesia. Kebutuhan
masyarakat terhadap kereta api sebagai alat transportasi semakin tinggi seiring
dengan banyaknya penduduk di Indonesia. Tingginya minat masyarakat akan
kebutuhan kereta api tak lepas dari berbagai fasilitas dan kemudahan yang
didapatkan saat menggunakan alat transportasi kereta api. Semakin tingginya
minat masyarakat, menyebabkan kereta api menjadi salah satu alat transportasi
yang rawan kecelakaan.
Penyebab kecelakaan kereta api di Indonesia
bemacam-macam. Pengetahuan tentang penyebab kecelakaan kereta api diperlukan
agar dapat mencegah terjadinya kecelakaan serupa. Ada beberapa hal yang dapat
dilakukan dalam rangka mengatasi kecelakaan kereta api. Tentu hal ini dilakukan
sebagai upaya memberikan kenyamanan kepada para penumpang kereta api.
Berdasarkan uraian di atas, disajikan pembahasan
tentang: (a) sejarah perkembangan kereta api di Indonesia, (b) Penyebab
kecelakaan kereta api di Indonesia dan (c) cara mengatasi kecelakaan kereta api
di Indonesia.
SEJARAH PERKEMBANGAN KERETA
API DI INDONESIA
Sejarah perkembangan transportasi di dunia diawali
dengan penemuan roda(http://sejarah-manusia.blogspot.com/2010/08/sejarah-kereta-api-di-dunia.html).
Setelah ditemukannya roda, muncullah beragam alat transportasi, salah satunya
kereta api. Sejarah perkembangan kereta api diawali dengan ditemukannya mesin
uap oleh James Watt. Penemuan mesin uap memberi inspirasi terhadap Nicolas
Cugnot untuk membuat kendaraan beroda tiga berbahan bakar uap yang dikenal
dengan nama kuda besi. Penemuan ini dilanjutkan oleh Richard Trevithick yang
berhasil membuat mesin lokomotif yang dirangkai dengan kereta dan dimanfaatkan
oleh masyarakat umum. Hal ini berlanjut hingga adanya penemuan listrik dan
beberapa peralatannya oleh Michael Farasa yang diikuti penemuan motor listrik.
Motor listrik menjadi awal kereta api listrik. Kemudian tahun 1982, Rudolf
Diesel memunculkan kereta api bermesin diesel. Seiring dengan perkembangan
teknologi kelistrikan dan magnet yang lebih maju, dibuatlah kereta api magnet
yang memiliki kecepatan di atas kecepatan kereta api biasa.
Sejarah perkembangan
kereta api di Indonesia diawali dengan pembangunan jalan kereta api di desa
Kemijen menuju desa Tanggung pada tahun 1864 oleh Gubernur Jenderal Hindia
Belanda, Mr. L.A.J Baron Sloet (http://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_perkeretaapian_di_Indonesia). Kereta api tersebut dapat
menghubungkan kota Semarang-Surakarta. Keberhasilan kereta apai tersebut mendorong
minat investor untuk membangun jalan kereta api di daerah lainnya. Selain di
Jawa, pembangunan rel kereta api dilakukan di luar Jawa, antara lain di Aceh,
Sumatra Utara, Sumatra Barat, Sumatra Selatan, dan Sulawesi
Kereta api terus
mengalami perkembangan di Indonesia hingga menjadi transportasi yang banyak
digunakan oleh masyarakat, terutama di Jawa. Masyarakat memilih kereta api
karena tiket yang relatif murah, nyaman, dan relatif dapat terhindar dari mabuk
kendaraan. Banyaknya pengguna kereta api menyebabkan kereta api menjadi salah
satu alat transportasi yang rawan mengalami kecelakaan.
PENYEBAB KECELAKAAN KERETA
API DI INDONESIA
Kecelakaan kereta api di Indonesia terjadi karena
berbagai hal, antara lain kedisiplinan pengguna jalan, tidak adanya palang pintu
di beberapa lintasan kereta api, dan adanya kelalaian masinis. Penyebab
kecelakaan kereta api di Indonesia yang diakibatkan oleh kedisiplinan pengguna
jalan, rata-rata karena pengguna jalan memaksa untuk tetap melaju meskipun palang
pintu hampir tertutup dan adanya bunyi sirine. Pengguna jalan yang tidak sabar
menunggu kereta lewat memaksa menerobos palang pintu rel kereta api namun
tiba-tiba mesin kendaraan mati di atas perlintasan rel kereta sehingga
terjadilah kecelakaan kereta api.
Mesin kendaraan mati disebabkan
oleh medan magnet. Rel yang dilewati kereta api dalam jarak 600
meter ternyata menghantarkan medan magnet yang sangat tinggi, sehingga
ketika kendaraan melintasi rel kereta api maka resiko matinya putaran mesin
kendaraan sangat besar. Tingginya medan magnet pada lintasan kereta api karena
roda kereta api terbuat dari baja berjenis ferritic. Jenis baja ini mempunyai
medan magnet yang sangat kuat. Perputaran roda yang sangat cepat dan tinggi
itulah menyebabkan medan magnet akan maju lebih dahulu. (http://www.kapsulpintar.com/2013/12/10/3911/mesin-mobil-mati-saat-melintasi-rel-kereta-api-inilah-penyebabnya.html).
Artinya, ketika kereta api lewat, dalam radius 600 meter ke depan rel tersebut
menghantarkan medan magnet yang tinggi. Jika pada saat itu ada kendaraan yang
melintas di atas rel, maka medan magnet itu dapat mematikan mesin kendaraan
secara mendadak.
Ketersediaan palang pintu di perlintasan kereta api juga
menjadi penyebab kecelakaan kereta api di Indonesia. Berdasarkan data, masih
banyak perlintasan kereta api yang tidak memiliki palang pintu sehingga
bergantung penuh dengan kesadaran penjaga perlintasan dan pengguna jalan.
Ironisnya tidak hanya ketersediaan palang pintu, tetapi masih banyak ditemukan tidak
tersedianya penjaga perlintasan kereta api. Hal ini menyulitkan pengguna jalan
untuk mendeteksi ada tidaknya kereta api yang melintasi rel yang akan dilewati
pengguna jalan tersebut.
Kelalaian masinis menjadi penyebab lain dari kecelakaan
kereta api di Indonesia. Seperti pada kecelakaan kereta api yang terkenal dengan
sebutan tragedi Bintaro. Menurut
Wikipedia dalam (http://id.wikipedia.org/wiki/
Daftar_kecelakaan_kereta_api_di_Indonesia) tragedi ini terjadi pada 19 Oktober 1987, sekitar jam 06.45, KA 220 eksekutif Merak bertabrakan dengan KA 225 yang sedang melaju (tabrakan
head-to-head) di daerah Pondokbetung, Bintaro, Tangerang. Kecelakaan ini karena KA
225 yang direncanakan bersilang dengan KA 220 di Stasiun Kebayoran, diganti menjadi di Stasiun Sudimara. Masinis KA 225 salah
mendengar semboyan sehingga KA 225 berangkat
tanpa sepengetahuan PPKA Stasiun Sudimara. Peristiwa ini mengakibatkan 156
orang tewas dan lebih dari 300 orang terluka. Selain tragedi Bintaro,
kecelakaan kereta api yang disebbakan oleh kelalaian masinis juga terdapat pada
kecelakaan kereta api lainnya.
CARA MENGATASI KECELAKAAN
KERETA API DI INDONESIA
Maraknya kecelakaan kereta api perlu
mendapat perhatian dan penanganan khusus agar tidak terjadi lagi kecelakaan
kereta api. Perhatian dan penanganan khusus memerlukan dukungan dari semua
pihak, baik pemerintah, manajemen KAI, masinis, penjaga perlintasan/stasiun
kereta, karyawan KAI yang lain, maupun masyarakat sekitar rel dan pengguna
kereta api. Cara mengatasi kecelakaan kereta api salah satunya dengan Automatic
Train Protection (ATP) yang akan diujicobakan oleh Dirjen Perkeretapaian.
ATP adalah perangkat keselamatan yang
fungsi dasarnya melakukan pengereman dan pengaturan kecepatan kereta
berdasarkan informasi dari sinyal atau batas kecepatan yang diizinkan.
Informasi tersebut dikirim dari jalur kereta ke sarana/lokomotif dengan cara
kopling medan magnet resonansi. Informasi dari jalur tersebut mengaktifkan
proses kendali prosedur masinis saat mengendarai kereta/lokomotif. Jika
dibutuhkan sistem ATP akan
melakukan pengereman demi meningkatkan nilai keselamatan perjalanan kereta bila
masinis kurang memperhatikan sinyal atau tidak menurunkan kecepatan pada
lintasan yang ada pembatasan kecepatan atau pada jalur lengkung (http://www.hbstephanus.com
/2013/01/penggunaan-atp-untuk-mengurangi-resiko.html)
ATP merupakan salah satu cara
mengatasi kecelakaan kereta api di Indonesia. Cara mengatasi kecelakaan kereta
api juga dapat dilakukan dengan menumbuhkan kesadaran penguna jalan terkait
kedisiplinan dalam berkendara. Adanya aksi nyata dari para penegak hukum untuk
memberikan sanksi kepada pengguna jalan yang melanggar menjadi alternatif untuk
mendisiplinkan pengguna jalan. Kesadaran antri juga perlu dikembangkan di
Indonesia untuk melatih kebiasaan berdisiplin. Selain itu pemasangan palang
pintu dan penyediaan penjaga perlintasan kereta api perlu dilakukan untuk
mengatasi kecelakaan kereta api di Indonesia.
PENUTUP
Kereta api memiliki peranan penting sebagai alat
transportasi di Indonesia. Tingginya kebutuhan masyarakat terhadap kereta api,
menyebabkan kereta api menjadi salah satu alat transportasi yang rawan
kecelakaan. Oleh karena itu pengetahuan tentang penyebab dan cara mengatasi kecelakaan
kereta api diperlukan agar dapat mencegah terjadinya kecelakaan sebagai upaya
memberikan kenyamanan kepada para penumpang kereta api.
DAFTAR RUJUKAN
Wikipedia. Tanpa
tahun. Sejarah Perkeretaapian di Indonesia, (Online), (http://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_perkeretaapian_di_Indonesia diakses pada 24 Februari 2014)
Tanpa Nama. 2010. Sejarah Kereta Api di
Dunia, (Online), (http://sejarah-manusia.blogspot.com/2010/08/sejarah-kereta-api-di-dunia.html diakses pada 24 Februari 2014)
Wikipedia. Tanpa tahun. Daftar Kecelakaan
Kereta Api di Indonesia, (Online), (http://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_kecelakaan_kereta_api_di_Indonesia diakses pada 24 Februari 2014)
Tanpa Nama. 2013.
Mesin Mobil Mati Saat Melintasi Rel Kereta Api Inilah Penyebabnya, (Online), (http://www.kapsulpintar.com/2013/12/10/3911/mesin-mobil-mati-saat-melintasi-rel-kereta-api-inilah-penyebabnya.html diakses pada 24 Februari 2014)
Stephanus. 2013. Penggunaan ATP untuk
Mengurangi Resiko, (Online), (http://www.hbstephanus.com/2013/01/penggunaan-atp-untuk-mengurangi-resiko.html diakses pada 24 Februari 2014)
Kejadian tabrakan Kereta Api (KA) dengan kendaraan non KA adalah bukan kecelakaan KA, namun kecelakaan lalin yang melibatkan KA. Dasarnya UU No.72 Tahun 2009 Pasal 110; "Bahwa apabila terjadi pelanggaran di perlintasan sebidang yang menyebabkan kecelakaan bukan merupakan kecelakaan KA". Dipertegas dengan PP Nomor 66 Tahun 2013 pasal 7, kecelakaan KA terdiri dari tabrakan antar KA, KA terguling, KA anjlok, KA terbakar. mohon maaf tidak bermaksud menggurui :-)
BalasHapus