Posted by : Unknown Sabtu, 01 Februari 2014

Barisan itu Bernama: IMM
(oleh: Innany Mukhlishina*)

“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar,  merekalah orang-orang yang beruntung.”
(QS.Ali Imran:104)
IMM merupakan singkatan dari Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah.Muhammadiyah adalah gerakan dakwah amar ma’ruf nahi munkar yang berlandaskan Al-Qur’an dan As-Sunnah.Seiring dengan berkembangnya Muhammadiyah maka Muhammadiyah berkeinginan mengembangkan sayap dakwahnya dengan membentuk organisasi otonom (ortom) yang terdiri dari: ‘Aisyiyah dan Angkatan Muda Muhammadiyah/AMM (Pemuda Muhammadiyah, Nasyiatul ‘Aisyiyah, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, Ikatan Pelajar Muhammadiyah, Hizbul Wathon, dan Tapak Suci Putra Muhammadiyah).
Sejarah Berdirinya IMM
Ada 2 faktor yang melatarbelakangi lahirnya IMM, yaitu faktor intern dan faktor ekstern.Faktor intern adalah motivasi Muhammadiyah untuk mewujudkan tujuan dan cita-citanya yakni menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam, sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.Muhammadiyah memandang pentingnya peran mahasiswa untuk turut andil dalam mewujudkan cita-cita tersebut.Pada mulanya mahasiswa cukup bergabung dengan Pemuda Muhammadiyah, Nasyiatul ‘Aisyiyah, atau Hizbul Wathon.Pada perkembangannya mereka yang telah bergabung di ketiga ortom tersebut merasa perlu adanya perkumpulan khusus mahasiswa Islam.Alternatif yang mereka pilih adalah bergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Pada waktu itu Muhammadiyah secara kelembagaan turut mengelolai HMI baik dari segi moral ataupun material karena HMI diharapkan akan dapat konsisten dengan faham keagamaan yang diilhami oleh Muhammadiyah.Namun pada perkembangannya HMI mengalami perubahan yaitu cenderung liberal pada segala aliran yang ada (Syi’ah, Mu’tazilah, sekularisme, pluralisme, dan lain-lain).Melihat fenomena yang terjadi pada HMI, maka Muhammadiyah mengeluarkan kebijakan untuk menyelamatkan kader pelajar dan mahasiswanya.Saat itu Muhammadiyah membentuk Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM).Sehubungan dengan berkembangnya Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) maka ide untuk menangani khusus mahasiswa Muhammadiyah semakin kuat.Akhirnya dengan restu PP Muhammadiyah waktu itu diketuai oleh KH.A. Badawi, dengan penuh bijaksana dan kearifan pada tanggal 14 Maret 1964 di Yogyakarta didirikan organisasi khusus untuk Mahasiswa Muhammadiyah yang diketuai oleh Drs. Moh. Djazman Al-Kindi sebagai koordinator dengan anggota M. Husni Thamrin, A. Rosyad Saleh, Soedibjo Markoes, Moh.Arief dll. Jadi, pendiri dan pencetus nama Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) adalah Drs. Moh. Djazman Al-Kindi sekaligus ketua pertama.
Faktor ekstern yang melatarbelakangi berdirinya IMM adalah keaadaan yang terjadi pada umat Islam sendiri yang kebanyakan masih mengutamakan budaya nenek moyang yang mencerminkan aktivitas yeng bertentangan dengan ajaran Islam murni.Karena IMM merupakan suatu kebutuhan intern dan ekstern itu pulalah, maka tokoh-tokoh PP Pemuda Muhammadiyah yang berawal dari HMI kembali ke IMM sebagai anak atau ortom Muhammadiyah.Mereka yang dulu turut mengembangkan HMI disebabkan karena IMM belum lahir dan keterlibatan mereka dalam tubuh HMI hanya sebatas mengembangkan ldeologi Muhammadiyah.
Ideologi, Maksud, dan Tujuan IMM
Menurut Frans Magnis Suseno, ideologi merupakan keseluruhan sistem berfikir, nilai-nilai dan sikap dasar rohaniah sebuah gerakan, kelompok sosial atau individu.Ideologi IMM bersumber dari ajaran Aqidah yang dijelaskan dalam Al Qur’an dengan inti kepercayaan pengesaan Allah (Tauhid) dan pengakuan atas kerasulan Muhammad. Maksud didirikannya IMM adalah:
1.      Turut berperan dan memelihara martabat dan membela kejayaan bangsa.
2.      Menjunjung tinggi dan menegakkan agama Islam
3.      Sebagai upaya untuk menopang, melangsungkan, meneruskan cita – cita pendirian Muhammadiyah.
4.      Sebagai,pelopor, pelangsung, penjaga, dan penyempurna cita – cita pembaharuan dan amal usaha Muhammadiyah.
5.      Membina, meningkatkan, dan memadukan iman dan ilmu serta amal dalam kehidupan bangsa, umat, dan persyarikatan.
Tujuan IMM adalah mengusahakan terbentuknya akademisi Islam yang berakhlak mulia dalam rangka mencapai tujuan Muhammadiyah (menegakkan dan menjunjung tinggi Agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya).
Arah Gerakan IMM
Muktamar IMM yang pertama pada 1-5 Mei 1965 di kota Barat, Solo menghasilkan “Enam Penegasan IMM” oleh KH.A.Badawi, yaitu:
1.      IMM adalah gerakan Mahasiswa Islam
2.      Kepribadian Muhammadiyah adalah landasan perjuangan IMM
3.      Fungsi IMM adalah sebagai eksponen mahasiswa dalam (atau lebih dikenal sebagai Ortom) dalam Muhammadiyah.
4.      Ilmu adalah amaliah dan amal adalah Ilmiah.
5.      IMM adalah organisasi mahasiswa yang sah dengan mengindahkan segala hukum, undang-undang, peraturan, serta dasar dan falsafah Negara.
6.      Amal IMM adalah lillahi ta’ala dan senantiasa diabdikan untuk kepentingan rakyat.
            Trilogi IMM adalah iman, ilmu, amal. Semboyan atau Jargon IMM adalah  Anggun dalam Moral dan Unggul dalam Intelektual. Trilogi lahan garapan IMM terdapat pada Anggaran Dasar IMM Pasal 5 yang menyatakan bahwa “IMM adalah gerakan mahasiswa Islam yang bergerak di bidang keagamaan, kemasyarakatan, dan kemahasiswaan.”.Hal ini diwujudkan dalam Tri Kompetensi Dasar IMM yaitu religiusitas, intelektualitas, dan humanitas (diambil dari intisari deklarasi “Enam Penegasan IMM”).
·         Keagamaan (Religiusitas)
Sebagai organisasi kader yang berintikan nilai-nilai religiusitas, IMM senantiasa memberikan pembaruan keagamaan menyangkut pemahaman pemikiran dan realisasinya, dengan kata lain menolak kejumudan. Menjadikan Islam dalam setiap proses sebagai idealitas sekaligus jiwa yang menggerakkan. Slogan dasar yang harus diaktualisasikan adalah :
“Dari Islam kita berangkat (landasan & semangat) dan kepada Islam-lah kita berproses (sebagai cita-cita)”
·         Kemahasiswaan (Intelektualitas)
Dalam tataran intelektual, IMM berproses untuk menjadi “center of excellent”.Pusat-pusat keunggulan, terutama pada sisi intelektual. Organisasi ini diharapkan mampu menjadi sumber ide-ide segar pembaharuan. Sebagai kelompok intelektual, kader IMM harus berpikir universal tanpa sekat eksklusifitas.Produk-produk pemikirannya tidak bernuansa kepentingan kelompok dan harus bisa menjadi rahmat untuk semua umat.
·         Kemasyarakatan (Humanitas)
Perubahan tidak dapat terwujud hanya dengan segudang konsepsi.Yang tak kalah pentingnya adalah perjuangan untuk mewujudkan idealitas (eksternalisasi gerakan).Kader IMM harus senantiasa berorientasi objektif, agar idealitas dapat diwujudkan dalam realitas. Namun perlu dicatat, membangun cita-cita IMM tidak dapat dilakukan sendirian (exlusive), dalam arti kita harus menerima dialog dan bekerjasama dengan kekuatan lain dalam perjuangan.
Eksistensi IMM di Kampus
IMM di Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) sebagai organisasi intra kampus. Sedangkan di dalam Universitas Negeri seperti Universitas Negeri Malang, organisasi IMM adalah OMEK (Organisasi Mahasiswa Ekstra Kampus) yang notabene adalah illegal (yang di maksud illegal adalah tidak bisa mendapatkan fasilitas dari universitas, ini merupakan peraturan dari Orde Baru yang masih di terapkan karena pemerintah takut kalau-kalau mahasiswa bisa bertindak dan bergerak massif seperti pada era reformasi. Ini merupakan upaya agar pergerakan mahasiswa menjadi terbatas dan tidak memiliki kekuatan super power seperti zaman Orde Baru).Walaupun IMM tidak mendapatkan fasilitas dari Universitas tetapi itu tidak menyurutkan tekad dan niat IMM untuk terus bergerak dan berkembang menjadi organisasi atau wadah para kader Muhammadiyah dan juga kader bangsa yang ingin menjadi calon pemimpin negeri ini di masa depan.
Keistimewaan IMM
IMM memiliki keistimewaan yaitu identitas ikatan. Identitas merupakan ciri khas yang membedakan dengan organisasi lainnya:
1.      IMM adalah Organisasi Kader
IMM merupakan organisasi kader yang bergerak di bidang keagamaan, kemahasiswaan, dan kemasyarakatan dalam rangka mencapai tujuan Muhammadiyah.
2.      IMM sebagai Ortom Muhammadiyah
IMM merupakan organisasi otonom Muhammadiyah, menjiwai semangat Muhammadiyah sebagai gerakan dakwah, khususnya di tengah-tengah mahasiswa, yaitu menegakkan Amar Makruf Nahi Mungkar, sebagaimana tertuang dalam QS. Ali Imron:104.
3.      IMM sebagai Gerakan Religiusitas, Intelektualitas, dan Humanitas (Tri Kompetensi Dasar)
Aktualisasi yang dilakukan merupakan proses integrasi dari nilai-nilai religius dan ilmiah, artinya pola gerakan yang dibangun senantiasa mengedepankan wacana zikir dan pikir.
Setiap Kader IMM mencirikan :
a.       Tertib dalam ibadah sebagai wujud ketakwaan
b.      Tekun dalam mengkaji dan mengamalkan ilmu
c.       Konsisten dalam perjuangan keagamaan dan kemasyarakatan serta dalam memegang teguh identitas.
4.      IMM dalam setiap gerak perjuangannya telah meletakkan beberapa dasar falsafah:
a.       Semua amal gerak harus diabadikan untuk Allah SWT semata.
b.      Keikhlasan menjadi landasannya.
c.       Ridho Allah harus menjadi ghayĆ¢h terakhir, karena tanpa ridho-Nya tidak akan pernah ada hasil yang akan dicapai.
d.      Tenaga praksis (power of action), aspek ini sangatlah menentukan, karena nasib kita akan sangat tergantung pada usaha dan perbuatan kita sendiri.
5.      Kader IMM merupakan kader Gerakan Intelektual Profetik (GIP). Kader-kader yang memiliki misi kenabian dan memiliki 3 basis:
a.       Basis Ideologis: Islam sebagai pedoman, Muhammadiyah sebagai gerakan Islam, dan IMM sebagai pilihan gerakan perjuangan kemahasiswaan.
b.      Basis Knowledge: tauhid sebagai dasar, manusia sebagai khalifah di muka bumi, alam sebagai sarana memenuhi kebutuhan hidup dan pendekatan pada Allah, masyarakat sebagai agen perubahan sosial, dan disiplin ilmu kader sebagai modal melaukan gerakan perjuangan.
c.       Basis Skill: kepemimpinan berkarakter profetik, komunikasi sebagai sarana penyampai misi kenabian, dan life skill yang dibutuhkan untuk hidup mandiri.
Profil Kader IMM
Tri kompetensi dasar harus terinternalisasi melalui proses dan kultur IMM. Indikasi dari terpenuhinya kemampuan-kemampuan tersebut dapat dinilai dari 3 indikator yang diharapkan terdapat pada semua kader IMM, yaitu:
1) Kompetensi Dasar Keagamaan (Religiusitas)
  • Akidah yang terimplementasi.
  • Tertib dalam ibadah.
  • Menggembirakan dakwah Islam amar ma’ruf nahi mungkar.
  • Akhlaqul karimah.
2) Kompetensi Dasar Keintelektualan (Intelektualitas)
  • Kemampuan bersikap rasional dan logis.
  • Ketekunan dalam kajian dan pengembangan ilmu pengetahuan.
  • Pengembangan kemampuan manajerial.
  • Terbuka terhadap pandangan baru.
  • Memiliki tanggung jawab sosial dengan mengembangkan kesadaran ilmiah.
3) Kompetensi dasar Humanis atau Kerakyatan (Humanitas)
  • Agamis dan senantiasa setia terhadap keyakinan dan cita-cita.
  • Rasa solidaritas sosial.
  • Sikap kepemimpinan sosial dan kepeloporan.
  • Bersikap kritis terhadap diri dan lingkungan.
  • Kedewasaan sikap yang tercermin dari kedalaman wawasan.
  • Berpribadi Muhammadiyah.
Komitmen ber-IMM
Sebagaimana yang terdapat dalam Anggaran Rumah Tangga IMM Pasal 6 hak dan kewajiban anggota IMM adalah:
1. Anggota biasa berhak menyatakan pendapat, suara, memilih dan dipilih.
2. Kewajiban anggota biasa adalah:
a.       Mempelajari dan mengamalkan kepribadian dan khittah perjuangan Muhammadiyah.
b.      Menjadi tauladan utama bagi mahasiswa.
c.       Tunduk dan taat kepada keputusan organisasi, peraturan-peraturan, dan menjaga nama baik IMM.
d.      Turut melaksanakan dan mendukung usaha-usaha organisasi.
e.       Membayar iuran anggota yang besarnya ditetapkan oleh Dewan Pimpinan Pusat.
IMM merupakan kumpulan mahasiswa Islam yang ingin berbakti kepada agama, negara dan bangsa, maka satu kata yaitu bergabung bersama IMM Universitas Negeri Malang. Mari kita mengikatkan jiwa dan raga kita kepada IMM UM dan satu ikatan yang kita bangun atas dasar cinta kepada Agama, cinta kepada Nabi Muhammad SAW, cinta kepada bangsa Indonesia dan khususnya cinta kepada kampus kita Universitas Negeri Malang. Ketika hati, jiwa, dan pikiran kita sudah di ikat maka kekeluargaan akan terbentuk dalam sebuah organisasi. Apabila ada satu keluarga yang senang, sedih, sakit, gembira maka akan kita rasakan bersama-sama. Mari kita jadikan IMM UM ini sebagai rumah kita yang ke-2.Mari semua anggota IMM UM ini kita jadikan keluarga ke-2 kita setelah keluarga kita yang ada di rumah. Di IMM UM, kita belajar menjadi mahasiswa yang peduli untuk berbagi, berjuang,dan mengabdi. Mari kita merapatkan barisan, sebagaimana yang tersurat pada ayat-ayat cinta Allah berkut ini:
“Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur, mereka seakan-akan seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh”. (QS.As-Saff:4)
…dan barisan itu bernama: IMM

Billahi fii sabilil haq Fastabiqul khairat
*) Penulis adalah kader IMM UM
# disampaikan pada Darul Arqom Dasar IMM UM













{ 1 komentar... read them below or add one }

  1. Head Titanium Tennis racket in SOTX - ITNADOW
    The head titanium titanium stud earrings racket in SOTX provides superior grip for racket titanium bikes for sale and performance in tennis racket. One of titanium exhaust tubing the most iconic pieces of titanium frames design available titanium alloy nier

    BalasHapus

Arsip Blog

Diberdayakan oleh Blogger.

Jumlah Pengunjung

- Copyright © Innany Mukhlishina -