Posted by : Unknown Minggu, 16 Februari 2014

PENTINGNYA IMAN DALAM BERORGANISASI

Terjemah:
“Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur, mereka seakan-akan seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh”.
Kosakata:
Saffan              (As-Saff:4)
Saff artinya barisan. Dalam QS. As-Saff:4, Allah menyatakan bahwa Dia sangat menyukai umat Islam bersatu padu dalam sebuah barisan yang kukuh seperti bangunan kuat. Dalam Al-Qur’an terdapat kata-kata lain yang berakar pada kata ini, seperti as-saffuna dan as-saff yaitu rombongan para malaikat yang selalu dalam posisi berbaris artinya teratur rapi dan disiplin dalam melaksanakan tugasnya. As-sawwaf artinya unta-unta kurban yang disembelih dalam keadaan berdiri, dan masfufah yaitu tersusun rapinya tempat-tempat tidur atau gelas-gelas di dalam surga. Allah memuji orang-orang yang berjuang bersatu padu di jalan Allah.
Sabab Nuzul:
Menurut riwayat dari ‘Abdullah bin Salam, ia berkata,”Beberapa sahabat Nabi SAW mengajak kami duduk kemudian kami berkata,”Jika kami tahu perbuatan apa yang lebih disukai Allah kami pasti melakukannya,’maka turunlah ayat 1-4 QS.As-Saff ini.
Tafsir:
Dalam ayat ini Allah memuji orang-orang yang berperang di jalan-Nya dengan barisan yang teratur dan persatuan yang kokoh. Allah menyukai kaum Muslimin yang demikian. Tidak ada celah-celah perpecahan, walau yang kecil sekalipun, seperti tembok yang kokoh dan tersusun rapat dari batu-batu beton. Ayat ini mengisyaratkan kepada kaum muslimin agar mereka menjaga persatuan yang kuat dan persatuan yang kokoh, mempunyai semangat yang tinggi, suka berjuang, dan berkorban. Membentuk dan menjaga persatuan dan kesatuan di kalangan kaum muslimin berarti menyingkirkan segala sesuatu yang mungkin menimbulkan perpecahan, seperti perbedaan pendapat tentang sesuatu yang sepele dan tidak penting, sifat mementingkan diri sendiri, membangga-banggakan suku dan keturunan, mementingkan golongan, tidak berperikemanusiaan, dsb. Oleh karena itulah dalam membina persatuan dan kesatuan, Allah memperingatkan dan memerintahkan kaum muslimin menjada dan mengatur saf (barisan) dalam sholat dengan rapi, bahu membahu, tidak ada satupun tempat kosong. Tempat yang kosong akan diisi oleh setan, sedangkan setan adalah musuh manusia. Tidak baik jika seseorang sholat sendirian di belakang saf, kecuali dengan menarik ke belakang seorang yang berada dalam saf yang di depannya. Mengatur barisan dalam sholat merupakan latihan mengatur barisan dalam berjihad di jalan Allah.
Kesimpulan:
Allah memerintahkan kaum muslimin agar membina persatuan dan kesatuan yang kokoh dalam berjihad di jalan-Nya.
Terjemah:
“Wahai orang-orang yang beriman! Maukah kamu Aku tunjukkan suatu perdagangan  yang dapat menyelamatkan kamu dari azab yang pedih? (Yaitu) kamu beriman kepada Allah dan RasulNya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagi kamu jika kamu mengetahui, niscaya Allah mengampuni dosa-dosamu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai dan ke tempat-tempat tinggal yang baik di dalam surga ‘Adn. Itulah kemenangan yang agung.”
Kosakata:
Tunjikum                     (QS.As-Saff:10)
Kata tunji adalah fi’il mudari’ dari kata anja-yunji-inja’an yang berarti menyelamatkan. Ia berasal dari kata naja-yanja-najatan yang berarti terbebas dari sesuatu. Darinya diambil kata najwah yang berarti tempat tinggi yang diduga memberi keselamatan. Darinya diambil kata an-najiyyah yang berarti unta cepat yang bisa menyelamatkan penunggangnya. Kata naja juga berarti berbicara secara berbisik-bisik, sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an dalam bentuk najiyyan,”Maka ketika mereka berputus asa darinya (putusan Yusuf), mereka menyendiri (sambil berunding) dengan berbisik-bisik.” (QS.Yusuf:80) Juga seperti dalam firman Allah,”Wahai orang-orang beriman, apabila kamu mengadakan pembicaraan khusus dengan Rasul hendaklah kamu mengeluarkan sedekah (kepada orang miskin) sebelum (melakukan) pembicaraan itu.” (QS.Al-Mujadalah:12) Dan yang dimaksud dengan kata tunjikum disini adalah menyelamatkan kalian.
Pada ayat-ayat yang lalu diterangkan bahwa Allah mengutus Nabi Muhammad SAW kepada seluruh manusia dengan membawa petunjuk dan agama yang benar guna menggantikan agama-agama lain yang telah menyimpang. Pada ayat-ayat berikut ini dijelaskan bahwa beriman kepada Allah dan RasulNya, serta berjihad di jalanNya, baik dengan harta maupun jiwa dan raga, bagaikan sebuah perniagaan yang tidak pernah merugi.
Sabab Nuzul:
Qatadah meriwayatkan mengenai ayat “ya ayyuhalladzina amanu hal adullukum ‘ala tijarah”. Ia berkata,”Seandainya Allah tidak menjelaskan dan menunjukkan tentang “perdagangan” itu, tentu para sahabat menjadi putus asa untuk mengetahuinya sampai mereka mencari tahu tentang hal tersebut. Kemudian Allah menunjukkan kepada mereka penjelasan mengenai “perdagangan” itu. Maka Allah berfirman tu’minu billahi wa rasulihi.” (Riwayat Ibnu Abi Hatim dan At-Tabrani)
Tafsir:
(10-11) Dalam ayat ini Allah memerintahkan kaum muslimin agar melakukan amal shalih dengan mengatakan,”Wahai orang-orang yang beriman kepada Allah dan RasulNya, apakah kamu sekalian mau Aku tunjukkan suatu perniagaan yang bermanfaat dan pasti mendatangkan keuntungan yang berlipat ganda dan keberuntungan yang kekal atau melepaskan kamu dari api neraka.”
Ungkapan ayat di atas memberikan peringatan bahwa amal sholih dengan pahala yang besar, sama hebatnya dengan perniagaan yang tak pernah merugi karena ia akan masuk surga dan selamat dari api neraka. Firman Allah:
Sesungguhnya Allah membeli dari orang-orang mukmin, baik diri maupun harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka (QS.At-Taubah:111)
Kemudian disebutkan bentuk-bentuk perdagangan yang memberikan keuntungan besar itu, yaitu:
1.      Senantiasa beriman kepada Allah, para malaikat, kitab-kitabNya, rasul-rasulNya, adanya hari kiamat, qada’ dan qadar Allah.
2.      Mengerjakan amal shalih semata-mata karena Allah bukan karena riya’ adalah perwujudan iman seseorang.
3.      Berjihad di jalan Allah. Berjihad ialah segala macam upaya dan usaha yang dilakukan untuk menegakkan agama Allah. Ada dua macam jihad yang disebut dalam ayat ini yaitu berjihad dengan jiwa raga dan berjihad dengan harta. Berjihad dengan jiwa raga ialah berperang melawan musuh-musuh agama yang menginginkan kehancuran Islam dan kaum muslimin. Berjihad dengan harta yaitu membelanjakan harta benda untuk menegakkan kalimat Allah, seperti untuk biaya berperang, mendirikan masjid, rumah ibadah, skeolah, rumah sakit, dan kepentingan umum lainnya. Disamping itu ada bentuk-bentuk jihad yang lain, yaitu jihad menentang hawa nafsu, mengendalikan diri, berusaha membentuk budi pekerti yang baik pada diri sendiri, menghilangkan rasa iri, dsb.
Pada akhir ayat ini ditegaskan bahwa iman dan jihad itu adalah perbuatan yang paling baik akibatnya, baik untuk diri sendiri, anak-anak, keluarga, harta benda, dan masyaraka, jika manusia itu memahami dengan sebenar-benarnya.
(12) Diriwayatkan oleh At-Tirmidzi dan Al-Hakim dan diriwayatkan sahih dari ‘Abdullah bin Salam bahwa ketika para sahabat Rasulullah sedang duduk-duduk santai sambil berbincang-bincang, diantara mereka ada yang berkata,”Sekiranya kami mengetahui amal yang lebih dicintai Allah pasti kami akan mengerjakannya,”maka turunlah ayat ini.
Jika manusia beriman, mengakui kebenaran Rasulullah SAW, dan berjihad  di jalanNya, pasti Allah akan mengampuni dosa-dosanya. Seakan-akan dosa itu tidak pernah diperbuatnya atau menjauhkannya dari perbuatan dosa itu. Allah juga menyediakan tempat bagi mereka di dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Tempat di dalam surga adalah tempat yang paling indah, dan yang paling menyenangkan hati orang yang berada di dalamnya.
Kesimpulan:
1.      Perdagangan paling besar keuntungannya dan dapat menghindarkan diri dari azab yang pedih ialah beriman kepada Allah dan RasulNya, beramal sholih, dan berjihad di jalan Allah.
2.      Allah mengampuni dosa orang-orang yang beriman dan berjihad serta membalas mereka dengan surga yang penuh kenikmatan.
3.      Allah menjanjikan kemenangan kepada Rasulullah SAW dan kaum muslimin.
Penutup:
Surat ini menganjurkan agar orang-orang mukmin selalu menyesuaikan ucapan dengan perbuatan, dan menerima tawaran Allah yaitu perbuatan ampunan dan surga yang dapat dicapai dengan iman dan berjihad di jalanNya dengan harta dan jiwa.

{ 3 komentar... read them below or Comment }

  1. jangan lupa pake label ya mbak :)
    semangat build blognya..
    ilmu blog semua ada d internet, jd searching aja,, ntr kalo g paham silakan ditanyakan :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya prim..., makasih ya... , akan q coba InsyaAllah... :-)

      Hapus
  2. btw, gmna ya caranya? au lupa. hehe

    BalasHapus

Arsip Blog

Diberdayakan oleh Blogger.

Jumlah Pengunjung

- Copyright © Innany Mukhlishina -