- Back to Home »
- Hikmah Menjadi Wanita
Posted by : Unknown
Kamis, 13 Februari 2014
HIKMAH
MENJADI WANITA
Al-Qur’an
“Barangsiapa
yang mengerjakan amal sholih, baik laki-laki maupun wanita dalam keadaan
beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan
sesungguhnya akan kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik
dari apa yang telah mereka kerjakan” (QS.An-Nahl:97)
Hadits
“Selalu
wasitakan kebaikan kepada para wanita. Karena mereka diciptakan dari tulang
rusuk dan bagian yang paling bengkok dari jalinan tulang rusuk ialah tulang
rusuk bagian atas. Jika kalian paksa diri untuk meluruskannya, ia akan patah.
Tetapi jika kalian mendiamkannya, ia akan tetap bengkok. Karena itu,
wasiatkanlah kebaikan kepada wanita” (HR. Bukhari dan Abu Hurairah)
Syair
Bukan
dari tulang ubun ia dicipta. Sebab berbahaya membiarkannya dalam sanjung dan
puja. Tak juga dari tulang kaki. Karena nista menjadikannya diinjak dan
diperbudak. Tetapi dari rusuk kiri. Dekat ke hati untuk dicintai. Dekat ke
tangan untuk dilindungi.
Selaksa Hikmah Wanita
1. Hamil
2. Menyusui
3. Merawat
anaknya
4. Membersamai
suami dan mendorongnya untuk berjuang
5. Mengerjakan
pekerjaan rumah tangga
Peran Wanita
1. Dalam
pendidikan individu muslim
Wanita
berperan penting mempersiapkan anak-anak (laki-laki dan perempuan) untuk menjadi
muslimin dan muslimah. Wanita juga berperan keluar rumah untuk menyebarkan
kebaikan kepada seluruh wanita karena masyarakat wanita yang Islami tidak
mungkin terbentuk kecuali oleh wanita muslimah itu sendiri.
2. Menciptakan
rumah tangga muslim
“…wanita pemimpin atas
rumah suaminya dan atas anak-anaknya.” (Muttafaq ‘alaih).
Terwujudnya rumah tangga muslim mengharuskan wanita meluangkan waktu dan tugasnya
di dalam rumah. Tidak mungkin wanita muslimah berperan membangun rumah tangga
muslim, jika ia tidak mengenal Islam. Jika ia tidak ikut berpartisipasi bersama
saudari-saudarinya dalam arus pergerakan wanita Islam, maka disangsikan kemampuannya
mendidik putra-putrinya dengan dasar Islam. Hal ini membuat wanita
menggabungkan dua kewajiban di rumah dan aktivitas pergerakan.
3. Membentuk
masyarakat Islam
Masyarakat
merupakan sekumpulan orang yang terikat oleh hubungan dan
organisasi-organisasi. Pada masa sekarang lembaga masyarakat yang melayani wanita
(misalnya: lembaga pendidikan, kesehatan, sosial) membutuhkan keterlibatan
wanita di dalamnya.
4. Dalam
politik
Wanita
muslimah dibenarkan terjun ke politik asalkan tidak keluar dari adab-adab
Islam, tidak menyimpang dari aturan Islam, dan memerlukan bimbingan agar wanita
muslimah memiliki kesadaran politik.
Wanita suri tauladan dalam sejarah
1. Khadijah
Jasa
beliau: menyediakan makanan dan minuman untuk Nabi selama di Gua Hira’,
menghibur dan membesarkan hati Nabi ketika gentar dan goncang hatinya sewaktu
berhadapan dengan malaikat Jibril, wanita yang pertama masuk Islam, rela
mengorbankan harta untuk agama, pandai membagi waktu antara keperluan rumah
tangga dan membantu dakwah, dan melahirkan putra dan putri Nabi.
2. ‘Aisyah
Keutamaan: Putri
sahabat Nabi, turut hijrah ke Madinah dengan semangat keIslamannya, berperan
membantu meluruskan kekeliruan orang yang membuat kekacauan di masa Khalifah
Abu bakar, menyulutkan semangat kaum Muslimin di kala Khalifah Utsman dibunuh,
sangat dermawan, ahli sya’ir, ahli pidato, tempat bertanya para sahabat
sepeninggal Nabi, dan sangat tekun beribadah.
3. Fatimah
Az-zahra
Putri Nabi, wanita yang
sholihah karena dididik di rumah Kenabian, memelihara dan mengasuh rumah
tangganya dengan baik, memberikan pengajaran kepada sahabat Nabi karena beliau
terkenal sebagai wanita yang ahli hukum, agama, pandai, serta ahli sya’ir dan
tarikh.
4. Asiyah
“Sebaik-baik wanita di
syurga adalah: Khadijah, Fatimah, Maryam binti Imran, dan Asiyah istri Fir’aun”
(Hadits)
Asiyah
adalah wanita yang telah mengasuh Nabi Musa, beriman walaupun beliau istri raja
yang kafir dan dzalim, dan kebaikan ahlak perangainya.
Note
Buku yang disarankan dibaca: Adabul Mar’ah fil Islam karya Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah
dan Agar Bidadari Cemburu Padamu karya Salim A.Fillah.
# disampaikan pada kajian immawati Brawijaya
# disampaikan pada kajian immawati Brawijaya